Berita dan Pengumuman
Pelatihan Preceptorship Fik Umsurabaya
- Di Publikasikan Pada: 28 Feb 2023
- Oleh: Admin FIK
Lahan praktek merupakan sarana belajar
bagi mahasiswa untuk mencapai target kompetensi khusunya bagi mahasiswa
kesehatan. Lahan praktek bagi mahasiswa kesehatan khususnya di Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya meliputi Rumah Sakit, Klinik, Bidan
Prektek Swasta (BPS), Puskesmas, Panti Lansia, Industri, dan wahana praktek
lainya. Meningkatnya jumlah mahasiswa dan program studi di Fakultas Ilmu
Kesehatan UMSurabaya, maka dibutuhkan penambahan jumlah lahan praktik dan
pembimbing klinik. Pembelajaran praktek
klinik/profesi yang pelaksanaannya seratus persen dilaksanakan oleh mahasiswa
di lahan praktek tentunya diperlukan peran dari pembimbing klinik / preceptor
yang harus menguasai metode pembelajaran klinik yang tepat sehingga kompetensi
klinik yang harus dicapai mahasiswa tercapai. Sesuai dengan Kurikulum KKNI 2015
bahwa pelaksanaan pembelajaran klinik dan profesi wajib menerapkan model
pembelajaran preceptorship. Model Pembelajaran precepthorship merupakan system
dan proses melimpahkan kewenangan secara bertahap dari preceptor kepada peserta
didi/preceptee. Setiap unit kerja yang digunakan mahasiswa / preceptee untuk
melaksanaan pembelajaran klinik harus memiliki pembimbing yang berperan sebagai
preceptor. Untuk itu dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran praktek klinik
dan profesi , Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah mengadakan
pelatihan preceptorship bagi pembimbing klinik dari Rumah Sakit, Puskesmas,
Klinik, Praktik Mandiri Bidan, industri, panti Lansia, Komunitas dan wahana
praktek lainya.
Acara
yang dilaksanakan 2 hari sejak tanggal 5-6 Juli 2021 mulai pukul 08.00-16.00
ini diikuti oleh pembimbing klinik yang belum pernah mengikuti pelatihan
preceptorsip yang berasal dari beberapa instansi seperti RSU Haji, RS Siti
Khodijah, RS Brawijaya, RS PKU Muhammadiyah Surabaya, RS Wiyung Sejahtera, RS
Darus Syifa’, RS Muhammadiyah Gresik, RS Muhammadiyah Lamongan, RS Ibnu Sina
Gresik, RS Petro Kimia Gresik, RS Semen Gresik, RS Jiwa Menur, Puskesmas
Keputih, Puskesmas Mulyorejo, Puskesmas Medokan Ayu, Puskesmas Mulyorejo, RSU
Dr Sutomo, Praktik Mandiri Bidan, RSUD Soedarsono Pasuruan, RS Gatoel
Mojokerto, RSUD Wahidin Sudiro Husada Mojokerto, RSUD M. Noer Pamekasan, RS
Bhayangkara Surabaya dan UPTD Griya Wredha.
Pelatihan
preceptorship ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas
membimbing dengan model bimbingan preceptorship dari preceptor/ pembimbing
klinik di wahan praktek yang digunakan untuk praktek mahasiswa FIK, sehingga
diharapkan selama praktek di wahana praktek mahasiswa mendapatkan bimbingan
yang berkualitas dan kompetensinya tercapai..
Dalam
pelatihan ini, FIK UMSurabaya menghadirkan narasumber para pakar pendidikan dan
beberapa narasumber yang berasal dari asosiasi pendidikan profesi masing-masing
program studi. Materi yang disampaikan pada pelitihan ini sesuai dengan
tuntutan kompetensi pembimbing klinik/ preceptor di era digitalisasi, dimana
precetor dituntut untuk menjadi fasilitator, role
model bagi preceptee atau peserta didik dan mampu mengaplikasikan
teknologi digitalisasi dalam proses bimbingan di wahana praktek. Pelatihan
preceptorship yang diselenggarakan oleh FIK UMSurabaya merupakan pelatihan
preceptorship yang ketiga kalinya yaitu pertama dilaksanakan pada tahun 2013
dan yang kedua dilaksanakan pada tahun 2015 dan saat ini tahun 2021.
Pelaksanaan pelatihan pada tahun 2021 ini dilaksanakan secara daring melalui
media zoom meeting dengan total peserta 155 peserta yang nantinya akan
membimbing mahasiswa FIK UMSurabaya praktek klinik. Acara pelatihan preceptor
dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yaitu Dr. Nur Mukarromah, S.KM.,
M.Kes dalam sambutan pembukaan menyampaikan kegiatan pelatihan ini diberikan
untuk meningkatkan mutu pembimbing klinik agar dapat memenuhi syarat sebagai
seorang preceptor.
Sebagai
key note speaker pelatihan yaitu Dr. A. Azis Alimul Hidayat, S.Kep., Ns, M.Kes,
beliau sebagai pakar pendidikan yang telah mengabdikan ilmunya sebagai Wakil
Rektor Satu selama dua periode, Asesor LAM-PT.Kes menyampaikan materi mengenai
Arah Kebijakan dan Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Kesehatan di Perguruan
Tinggi Muhammadiyah. Materi ini diharapkan memberikan wawasan bagi pembimbing
klinik mengenai kebijakan kebijakan khususnya yang menyangkut pendidikan
kesehatan. Dr. Moch. Hadi, S.Kep., M.Kep. selaku salah satu pemateri, beliau
adalah pakar pendidikan kesehatan khususnya keperawatan, dan sebagai Ketua Umum
Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) menyampaikan materi
tentang Kebijakan dan Implementasi Program Preceptorship pada Metode bimbingan
Pembelajaran Klinik dan Profesi.
Prof. Dr. Nursalam, M.
Nur (Hons) selaku Ketua DPW PPNI Jawa Timur sekaligus Ketua AIPNI Regional IX
Jawa Timur, beliau menyampaikan materi tentang Penggunaan Teknologi dalam
pembelajaran klinik dan Pradigma pencapaian kompetensi dan konsep dasar model
preceptorship dalam bimbingan klinik yang efektif. Pada pemaparannya beliau
menjelaskan bahwa mengacu pada standar SNARS (Standar Nasional Akreditasi Rumah
Sakit), memerlukan adanya Integrasi Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan
Rumah Sakit (IPKP) sehingga diharapkan kompetensi kompetensi yang dicapai oleh
peserta didik sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan peserta didik saat dia
sudah lulus dan bekerja sebagai tenaga kesehatan. Beliau juga menekankan dan
berpesan kepada peserta pelatihan bahwa dalam menjalankan peran sebagai
pembimbing klinik dalam model pembelajaran preceptorship adalah role model bagi
peserta didik, tidak hanya ilmu dan ketrampilan yang ditransfer tetapi juga
sikap dan peran professional tenaga kesehatan sehingga pembimbing klinik harus
mampu memberi contoh sebagai tenaga kesehatan yang professional selama
membimbing mahasiswa.
Dr. Krisna Yetti,
…..(title mohon diisi sy tdk hafal) dosen Universitas Indonesia, dalam mangisi
materi beliau menekankan bahwa seorang pembimbing klinik dalam memberikan
bimbingan kepada peserta didik harus menerapkan empat pilar etik
yaitu Respect to others, Compassion, Advocacy dan empati dan Intimacy.
Selama dua hari
pelatihan, peserta tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga berkesempatan
terlibat dalam role play pembelajaran preceptorship yang meliputi: orientasi
peserta didik, ronde, BST, DOPS, Mini Cex, presentasi kasus/seminar, presentasi
jurnal, case study yang didampingi oleh fasilitator dari para pakar pendidikan
yang berasal dari Asosiasi masing masing profesi di Program Studi FIK
UMSurabaya.
“Saya sangat puas sekali
dengan materi yang disampaikan oleh semua narasumber, materi yang diberikan
sesuai dengan kebutuhan kami sebagai pembimbing klinik dan penjelasannya
aplikatif sehingga mudah dipahami. Ujar Bapak Kustoro, S.Kep., Ns, selaku
peserta pelatihan dalam isian monev kegiatan pelatihan ini.
Begitu juga kesan dan
saran dari Johanes Deo Fau, SFT., Physio., M.H.Kes.,AIFO., selaku peserta
pelatihan dari pembimbing klinik Fisioterapi menyampaiakan di monev kegiatan
“Alhamdulillah FIK UMSurabaya memfasilitasi pelatihan preceptorship yang sangat
kami butuhkan dalam membimbing mahasiswa, materinya bagus, pematerinya sangat
menguasai, bahkan ada materi tentang etik yang harus diterapkan sebagai
pembimbing klinik dalam melakukan bimbingan kepada peserta didik.
Pada acara penutupan
acara pelatihan, Dr Nur Mukarromah, SKM, M.Kes menyampaikan pesan kepada peserta
pelatihan bahwa pelatihan ini diharapkan menjadi bekal peserta sebagai
pembimbing klinik untuk aplikasikan dalam memberikan bimbingan klinik bagi
mahasiswa FIK UMSurabaya pada khususnya dan mahasiswa kesehatan lain pada
umumnya. Dekan FIK UMSurabaya berharap kegiatan pelatihan ini merupakan wujud
sinergi pendidikan dengan wahana praktek sehingga kompetensi klinik mahasiswa
tercapai dan lulusan FIK UMSurabaya menjadi lulusan yang kompeten yang siap
bekerja sebagai tenaga kesehatan dan memiliki daya saing yang tinggi.