Berita dan Pengumuman

Mahasiswa Fik Umsurabaya Membuat Masker Sabut Kelapa Atasi Kabut Asap

  • Di Publikasikan Pada: 28 Feb 2023
  • Oleh: Admin FIK

Kebakaran hutan yang terjadi di sejumlah wilayah di riau sudah menjadi sebuah bencana nasional yang menyita perhatian di kalangan pihak termasuk Negara-negara tetangga seperti Malaysia, singapura dan Thailand. Berdasarkan data yang tercatat di dinas kesehatan provinsi riau, pemantauan indeks standar pencemaran udara (ISPU) telah mencatat kualitas udara mencapai 300 PSI. ini menunjukkan bahwa polusi udara akibat asap sudah dalam status bahaya bagi kesehatan.

Sebagai wujud kepedulian terhadap bencana kabut asap yang menyelimuti sejumlah wilayah di riau, enam mahasiswa fakultas ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, Dini Kartini dan Amar Syaidi (D3 Keperawatan), Widya Irene Mayangsari (S1 Keperawatan), Imaniar Rifka Annisa (D3 Analis Kesehatan), Wilda Kusuma Dewi (D3 Analis Kesehatan, dan Khoiratul Ummah (D3 Kebidanan), mengadakan aksi solidaritas bencana asap nasional. Aksi tersebut dilakukan di depan halaman rektorat universitas muhammadiyah Surabaya pada tanggal 7 Oktober 2015 pukul 10.00 WIB

Dalam aksinya mahasiswa menawarkan masker solutif yang terbuat dari sabut kelapa. Selain mendemonstrasikan proses pembuatannya secara langsung, mahasiswa juga memaparkan penjelasan bagaimana masker tersebut mampu bekerja untuk mengurangi resiko kejadian penyakit paru-paru. Dijelaskan bahwa masker ini merupakan masker medis yang bisa didapatkan di apotek. Namun dengan ditambahkan sabut kelapa, masker akan berkerja mengurangi zat ultrafin (zat berbahaya bagi tubuh yang terkandung dalam asap), oleh karena Sabut kelapa mengandung selulosa berkadar 43,44 persen. Selulosa merupakan partikel-partikel penyaring alami yang mampu bekerja secara kimiawi mengabsorbsi kadar ultrafine di asap.Sementara particulate matter (PM-10) pada asap di Riau atau polutan asap kendaraan berbahaya untuk kesehatan paru-paru. PM sendiri merupakan partikel padat atau cair yang ditemukan di udara.   PM-10 mampu mencapai daerah yang lebih dalam pada saluran pernafasan. Salah satu jenis bagian PM-10 adalah Ultrafine Partikel (UFP) yang dapat menembus kelapisan epitel paru. Sehingga dapat menempel ke dinding alveolus dan berinteraksi dengan sel-sel epitel. Ini berbahaya bagi pernafasan, yaitu peningkatan radang paru-paru, respon alergi dan menurunnya fungsi paru-paru.

Aksi Solidaritas Bencana Asap Tersebut dihadiri oleh banyak Wartawan mulai dari media cetak ataupun media televise. Dengan kehadiran berbagai wartawan tersebut mahasiswa optimis bahwa aksi ini akan sampai terdengar di Riau dan menjadi informasi yang bermanfaat untuk warga riau khususnya. humasfik