Berita dan Pengumuman
Sahabat Keluarga: Sambut Hari Anak Nasional 2018
- Di Publikasikan Pada: 13 May 2022
- Oleh: Admin FIK
Pemerintah
Indonesia dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat telah melakukan berbagai
upaya pada sektor kesehatan termasuk diantaranya adalah amandemen undang-undang
dan pembentukan undang-undang baru khususnya undang-undang perlindungan anak
yang di dalamnya memuat mengenai kesehatan anak (UU No 35 Tahun 2004). Hal ini
menunjukkan bahwa pemerintah memperhatikan anak sebagai tunas bangsa yang harus
diperdulikan perkembangan dan pertumbuhan kesehatannya. Atas dasar tersebut,
penyelesaian masalah kesehatan anak, tentu akan sangat bergantung pada pola
asuh dari seorang ibu dan lingkungan perkembangannya. Sebab itulah banyak
progam yang berfokus pada ibu dan lingkungan dalam mengatasi permasalahan
kesehatan anak yang telah dilakukan oleh pemerintah.
Selaras dengan
tujuan tersebut Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya,
dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional 2018, melalui Progam SAGA (Sahabat
Keluarga) yang dilakukan oleh mahasiswa praktik komunitas profesi keperawatan,
turut serta dalam mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan kesehatan anak.
SAGA (Sahabat
Keluarga) merupakan Progam pengabdian terhadap masyarakat dalam bentuk pendampingan
terhadap keluarga yang telah rutin digalakkan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surabaya. Dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional,
SAGA kali ini menyongsong tema yaitu “Meningkatkan Peran Asuh Keluarga dalam
Mewujudkan Anak Indonesia Sehat” yang akan diselenggarakan di Taman Harmoni
daerah kelurahan keputih wilayah binaan Puskesmas Keputih. Kegiatan tersebut
berupa pameran berbagai produk inovasi mahasiswa FIK UMSurabaya yang berfokus
pada bagaimana meningkatkan pola asuh ibu dengan metode baru, inovatif dan
terjangkau.
Adapun inovasi
tersebut diantaranya :
- Teater
NELIDA
NELIDA (Boneka
Limbah Cerdas) kegiatan ini berbentuk teater boneka dibuat dalam bentuk
panggung kecil. Melalui media teater boneka diharapkan siswa dapat mengambil
dan menangkap pesan dari cerita yang telah dibawakan.
Produk ini
merupakan makanan ringan yang free gluten dan kasein serta bergizi dengan
tampilan yang menarik dan merupakan makanan ringan yang diminati anak-anak
kecil di area ini. Pizza mini diciptakan sebagai alternative makanan ringan
pemunuhan gizi anak autism dan ADHD.
- Video
Animasi Islam
Salah satu film
pendidikan yang ada saat ini memiliki nilai-nilai Islami seperti film animasi
Islam. Dengan audio visual cara penyampaian dan penerimaan bahan pendidikan
menjadi lebih mudah karena diketahui 83% pengetahuan manusia disalurkan melalui
penglihatan dan 11% melalui pendengaran.
- Permainan
Ular Tangga
Permainan ular
tangga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran maupun alat permainan
edukatif. dalam permainan ini anak belajar untuk bekerja sama dan berkompetisi
yang sehat (fairplay), bersosialisasi dengan teman sebaya, dapat melatih
daya imajinatif.
- Puding
MODISCO
Modisco merupakan
singkatan dari Modified Dried Skimed Milk And Coconut Oil yang
memiliki kandungan gizi sangat melimpah dan biasa digunakan untuk mengatasi
masalah gizi. Formula ini terdiri dari campuran susu, gula dan minyak dengan
takaran yang ditentukan.
- Diapers
Sabut Kelapa
Banyaknya limbah
sabut kelapa dindonesia yang mencapai sekitar 1,7ton per tahun, dapat
dimanfaatkan menjadi alternatif pembuatan popok bayi atau diapers. Kandungan
selulosa pada sabut kelapa memiliki daya serap tinggi yaitu alfa selulosa
55,34%, dengan adanya selulosa dalam sabut kelapa dapat kemudian dijadikan
sebagai bahan alternatif dalam diapers. Selain itu dengan daya serap tinggi,
diapers sabut kelapa juga dapat meminimalisir angka kejadian penyakit Ruam
(Diapers rash) pada bayi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
diapers sabut kelapa menunjukkan adanya perbedaan dan pengaruh selulosa diapers
modifikasi sabut kelapa yang signifikan terhadap daya serap air pada popok sehingga
tingkat ruam dapatditurunkan serendah-rendahnya.
- Deklarasi
dukungan program ORI (Outbreak Response Immunization) Difteri
ORI Difteri perlu
dilakukan sebanyak tiga kali untuk membentuk kekebalan tubuh dari bakteri corynebacterium
diphteriae.Imunisasi difteri dilakukan pada anak berusia 1 hingga 19 tahun
dan belum mendapatkan ORI pertama. Bagi keluarga dengan anak usia tersebut
sangat diharapkan untuk segera menghubungi petugas kesehatan agar mendapatkan
imunisasi tersebut. Karena keberhasilan pencegahan difteri dengan imunisasi
sangat ditentukan oleh cakupan imunisasi, yaitu minimal 95 persen. Munculnya
wabah (KLB) difteri kemungkinan karena immunity gap, yaitu
kesenjangan atau kekosongan kekebalan di kalangan penduduk di suatu daerah.
- Simulasi
Kegawat Daruratan Anak
Kurangnya
pengetahuan orang tua yang memiliki anak dengan kondisi gawat darurat bisa
sangat meresahkan. Kondisi itu bisa saja dalam bentuk tersedak, kejang, henti
nafas, syncope (pingsan, semaput). Bagi orang awam, perlu kiranya ada simulasi
tentang beberapa kondisi tersebut. Dengan begitu, ketika orang tua atau orang
awam menemui kondisi gawat darurat bisa memberikan pertolongan pertama sebelum
dibawa ke pelayanan kesehatan.
Berbagai produk inovasi lainnya juga akan dipamerkan untuk bersama-sama diajarkan agar diterapkan dalam mengasuh anak atau memandirikan ibu dalam meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan kesehatan anak.